Kesempatan itu datang ketika saya mengikuti konferensi United Nation Framework Convention on Climate Change CoP 19 di Polandia pada November 2013. Awalnya karena keterbatasan dana untuk keberangkatan sehingga saya harus memilih penerbangan ke Berlin menggunakan pesawat Etihad. Pada saat itu tiket pesawat untuk ke Polandia adalah 13 juta rupiah dan beruntungnya ada promo Etihad ke Berlin hanya 7,8 juta rupiah. Akhirnya saya memilih penerbangan ke Berlin. Perjalanan udara tersebut saya mulai dari Jakarta - Abu Dhabi - Berlin selama kurang lebih 17 jam.
Selama di perjalanan udara cuma gelap malam yang saya lihat, rasa bosen dan jenuh menyerang. Sering kali saya coba memejamkan mata dengan harapan bangun langsung sampai tempat tujuan. Setiap kali bangun saya buka rute perjalanan yang bisa dilihat oleh penumpang dilayar monitor disetiap hadapanya, istilahnya layar monitor tersebut menempel pada kursi penumpang depan saya. Pertama kali saya bangun saya langsung cek di layar monitor, ternyata saya berada diatas samudera hindia. Namanya baru pertama keluar negri ya pasti saya parno dan berfikiran yang macam-macam. Saya mencoba untuk tidur tapi bayangan hal-hal yang mengerikan selalu melintas di pikiran saya setiap saya memejamkan mata. Saya tengok kanan kiri saya, tidak ada orang yang melek, semua pada tidur. Ketika saya melamun, tiba-tiba seorang pramugari mendatangi saya dan menanyakan kenapa gak tidur, saya bilang saya sudah tidur pulas tadi dan pramugari tersebut tiba-tiba bilang "everything is going to be alright, don't worry". Mungkin mbak-mbak pramugarinya bisa baca muka saya yang lagi parno makanya bilang begitu. Lalu dia menawari saya minum dan saya memesan Jus Apel. Sambil menghabiskan jus saya, saya menonton video yang disediakan dilayar monitor. Tidak terasa ketika saya cek kembali rute perjalanannya, pesawat sudah berada di atas India. Seketika saya merasa lega dan parno sayapun perlahan menghilang, akhirnya saya bisa kembali tidur hingga saya dibangunkan teman saya karena pesawat hampir landing dan diwajibkan mengenakan sabuk pengaman. Perintah untuk tidak meninggalkan tempat duduk telah diumumkan tandanya pesawat bersiap untuk landing dan dengan jelas saya bisa melihat keindahan kota Abu Dhabi. Sesampai di bandara saya bergegas menuju imigrasi dan menunggu di arena tunggu. Di arena tunggu bandara Abu Dhabi saat itu tidak ada wifi yang bisa di akses, hanya saja bandara menyediakan beberapa buah komputer jika penumpang ingin menggunakannya. Waktu demi waktu terbunuh dan akhirnya waktu untuk melanjutkan perjalanan ke Berlin pun akan dimulai.
Menuju Berlin saya menggunakan pesawat Air Berlin. Ketika saya berada di dalam pesawat, saya melihat sekeliling saya dan mereka semua berambut pirang, hanya saya dan seorang teman saya yang berambut hitam. Perjalanan menuju Berlin lebih saya nikmati karena di rute perjalanan saya tidak melihat adanya perairan luas yang akan dilalui pesawat. saya menghabiskan waktu saya dengan menonton video lucu dan sesekali cek rute perjalanan. Pertama saya cek, saya berada diatas Iran, lalu Iraq, lalu Turkey, dan terakhir Ukraina karena saya tertidur. saya tidur sangat pulas. seperti pengalaman sebelumnya saya terbangun ketika pesawat akan landing. Saya sudah tidak sabar melihat bagaimana cantiknya negara impian saya. pesawat berhenti dan saya langsung bergegas membereskan barang bawaan saya dan menuju pintu pesawat. Saya disambut oleh udara yang luar biasa dingin. Dalam hati saya sangat gembira dan sangat bersyukur atas nikmat ini. Dalam perjalanan dari pesawat menuju pengambilan koper, kami diantar sebuah bus. Saya sesekali mengusap mata karena lumayan ada airmata yang jatuh dari mata saya. hahhaha !!!
itulah pengalaman saya pertama kali naik pesawat jauh. semoga dapat memetik apapun itu manfaatnya. karena tulisan pertama ini saya yakin tidak semenarik penuls-penulis lainnya. hehhee
gonna be improve it
(pictures by google)
(pictures by google)
Kalo boleh tau beli tiket promo dimana ya? Makasih
ReplyDelete